Teknikyang digunakan membuata karya seni rupa terapan dua dimensi dapat berupa : teknik batik, setak, sulam, bordir, menempel, arsir, b lok, tenun, dan anyam. Teknik batik digunakan untuk membuat kerajinan kain batik Seni batik. - Batik tradisional dengan teknik menulis/menggambar pada kain dengan alat canting dan bahan malam yang dipanaskan. Prosespembuatan Kain Tenun baik lurik maupun ikat , melalui beberapa tahapan. Berikut ini tahapan-tahapantersebut; Pencelupan warna, Kain Tenun dibuat dengan cara menenun helaian-helaian benang menjadi selembar kain. helaian-helain benang sebagai bahan untuk membuat kain tersebut pada awalnya melalui proses pewarnaan, agar kain tenun yang Selainfungsinya sebagai busana pelindung tubuh yang dipakai dalam keseharian, kain tenun juga berfungsi sebagai seserahan dalam acara pernikahan adat, sebagai simbol untuk mengembalikan Mandardibuat dengan cara tradisional dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) yaitu gedogan yang dioperasikan dengan posisi duduk di lantai. Meskipun dibuat dengan alat tradisional, sarung sutra Mandar tetap memiliki kualitas yang tinggi. Alat- Alat yang Digunakan dalam Proses Pembuatan Motif hariSabtu 23 Februari 2019, kelompok tenun Putri Mas membuat 2 jenis kain tenun songket yang telah dikembangkan yaitu kain tenun songket cagcag dan kain tenun songket tanpa sambungan. Tenun songket cag-cag adalah tenun songket yang dibuat dengan bantuan alat tenun tradisional yang bernama alat tenun cag- Zhti2. March 25, 2023 Tenun & Lurik Inilah 4 Proses Pembuatan Kain Tenun Ikat Yang Harus Anda Ketahui Inilah 4 Proses Pembuatan Kain Tenun Ikat Yang Harus Anda KetahuiProses Penenunan Kain – Siapa yang tidak mengenal kain tenun? Salah satu kain tradisional nusantara ini memang mencuri perhatian karena keunikan motif dan coraknya. Memang kain tenun belum sepopuler kain batik yang sudah ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya Indonesia oleh UNESCO dan sudah diakui sebagai salah satu busana nasional. Tetapi kain tenun tetap diminati karena tak hanya bermotif dan corak yang indah, konon katanya memakai kain tenun kita akan terlihat lebih elegan dan eksotis. Tak heran jika sekarang sudah banyak masyarakat yang mulai gemar memakai kain tenun. Harga kain tenun memang relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan kain batik. Ini karena rumitnya proses pembuatan kain tenun. Karena dikerjakan secara manual dengan alat tradisional, proses pembuatan kain tenun memang memakan waktu yang cukup lama. Untuk satu helai kain tenun proses pembuatannya bisa sampai berbulan-bulan. tak hanya itu, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kain tenun pun sangat istimewa karena menggunakan bahan-bahan alami dari alam. Proses pembuatan Tenun Nah, lalu bagaimanakah proses pembuatan kain tenun? Pada artikel kali ini kita akan membahas tentang bagaimakah sehelai kain tenun yang indah dibuat. Jika berbicara tentang proses pembuatan kain tenun tentu tak bisa lepas dari bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan kain tenun. Nah, berikut ulasan lengkapnya Proses Penenunan Kain Proses menenun dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut Ngelos yaitu mengkelos benang kedalam sebuah pelenting. Dengan cara benang digulung pada pelenting, kemudian dipindahkan kembali pada sebuah alat pengatur benang. Pada proses ini juga benang diberi penguat menggunakan nasi hangat pengganti kanji agar benang lebih mudah pada saat ditenun Menghani yaitu proses menentukan ragam hias, serta panjang dan lebar kain. Dengan cara melilitkan benang pada alat menghani, sesuai dengan ukurang yang telah ditentukan. Nyujuk atau Nyusek suri yaitu menyusun benang lungsin dan gun bandulnya proses pemasukan benang lungsin kedalam sisir alat tenun dengan memasukkan tiap helai benang di celah-celah serat dengan alat penyuntik sesuai dengan yang telah ditentukan. Gulung yaitu benang yang telah melewati tahap-tahap sebelumnya kemudian di gulung. Setelah itu dapat dilakukan proses menenun untuk menghasilkan sebuah kain. Berikut ini adalah tahap demi tahap pembuatan sepotong kain tenun troso yang melalui serangkaian proses yang sangt rumit, panjang Tahap 1 – Pemintalan Benang Benang putih sebagai bahan dasar yang digunakan dalam membuat kain tenun melalui proses pemintalan Tahap 2 – Pembuatan Motif Setelah benag putih pintal, langkah selanjutnya adalah pembentukan motif kain. adapun caranya dilakukan dengan cara mengikat benag yang sudah dipintal dengan tali rapia untuk membentuk pattern/motif. Mengikatkan tali rapia ke benang-benang tersebut dibantu dengan papan pola yang dibuat plastik transparan. Tahap 3 – Pemberian Warna Setelah diikat satu persatu dengan tali rapia, Langkah selanjutnya adalah pemberian warna dengan cara benang dicelup ke dalam warna yang diinginkan. Pencelupan warna bisa dilakukan berulang kali tergantung jumlah warna yang ada di dalam pola. Setelah kering, benang-benang tersebut disisihkan satu persatu, diatur sesuai dengan pola. Ini adalah proses penting yang membutuhkan konsentrasi tinggi, sebab jika ada satu saja benang yang tidak diatur sesuai pola, maka pola keseluruhan akan berantakan. Tahap 4 – Proses Menenun Langkah terakhir adalah proses penenunan benang untuk dijadikan kain tenun sesuai dengan motif yang sudah ditetapkan. proses penenunan ini menggunakan alat tenun bukan mesin atau yang sering disebut ATBM. Kain Blangket jepara Begitulah proses panjang dari pembuatan kain tenun. Tak heran jika semakin indah dan semakin kompleks pattern dalam sebuah kain tenun, maka semakin tinggi pula harganya. Sebab, di balik sepotong kain tenun terdapat cerita tentang pattern dan sekelumit proses pembuatan yang tidak sebentar. Demikianlah proses pembuatan kain tenun yang perlu kamu tahu. Semoga bermanfaat! Daftar Pustaka Oemah Etnik, Proses Pembuatan Tenun. Online Diakses pada Tanggal, 5 Mei 2018. About The Author griyatenun Home » Bahan Dasar Pembuatan Kain Tenun Kain tenun pada umumnya dikenal sebagai teknik menganyam benang menjadi lembaran kain. Tekstur permukaan kain tenun sangatlah beragam. Hal tersebut dikarenakan oleh bahan dasar benang yang dipakai. Bahan dasar pembuatan kain tenun diantaranya seperti serat benang, pengawet benang, pewarna benang dan lainnya. Serat benang menjadi bahan utama untuk menciptakan kain tenun. Agar menarik, kebanyakan kain tenun diberi motif dan corak pada kainnya. Penggunaan motif tersebut disesuaikan oleh khas daerah mashing-masing. Misalnya pada kain tenun flores, ada yang coraknya tumbuh-tumbuhan dan sebagainya. Bahan-bahan yang digunakan untuk menenun tersebut pada awalnya berupa bahan mentah. Diproses terlebih dahulu, misalnya pada serat alam yang dipintal menjadi untaian benang yang digulung. Kemudian benang dikuatkan lagi dengan larutan tertentu. Berikut ini beberapa bahan dasar pembuatan kain tenun yang dapat anda ketahui. Kapas Kapas merupakan bahan alam yang memiliki tekstur halus, dimana menjadi salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan manusia untuk membuat kain. Kapas selain diolah menjadi kebutuhan kapas medis/kecantikan, juga dapat diolah menjadi lembaran kain. Kain yang dibuat dari kapas dinamakan katun. Sebelum dianyam menjadi kain, kapas harus melewati proses pemintalan. Berikut proses sederhana pemintalan benang kapas. Kapas yang telah dipetik petani harus di pisahkan dahulu dari bijinya. Kapas yang dikumpulkan perlu dijemur dibawah terik matahari hingga kadar airnya menyusut sekitar 7%. Kapas yang telah mengering bisa mulai di pintal menggunakan alat pemintal. Biasanya masyarakat pedesaan yang dipakai untuk kain tenun, pemintalan benang menggunakan alat khusus memintal benang, yang tentunya berbeda dengan jenis alat tenun. Kapas mulai dipilin sedikit demi sedikit hingga membentuk untaian benang yang panjang. Kemudian, benang yang panjang akan digulung menggunakan mesin pemintal atau roda putar. Kepompong ulat sutera Bahan dasar pembuatan kain tenun selanjutnya serat sutera. Serat sutera berasal dari kepompong ulat sutera yang telah diuraikan. Bahan ini sering dimanfaatkan untuk membuat benang yang kemudian ditenun menjadi lembaran kain. Kualitas serat sutera sangat bagus, memiliki tekstur yang ringan dan sangat lembut. Hal itulah yang membuat kepompong ulat sutera sangat mahal. Berikut proses pembuatan benang dari serat sutera. Kumpulkan kepompong ulat sutera yang telah dimenggumpal. Rendam kempompong tersebut dengan air panas. Tujuannya agar seratnya memuai. Jika sudah, serat kepompong bisa dicuci hingga serat menjadi putih. hal tersebut untuk menghilangkan tekstur lem yang lengket pada serat kepompong. Maka serat bisa mulai di pintal sehelai dengan menggulungnya dengan alat pintal benang sutera. Lilin sarang lebah Selanjutnya ada bahan lain yakni lilin sarang lebah. Lilin sarang lebah berguna untuk merenggangkan benang saat proses penenunan kain. Lilin sarang lebah selain menjadi perenggang benang, juga bisa untuk membuat produksi bahan rumah tangga lainnya. misalnya seperti pembuatan kosmetik, campuran pewarna lukisan, lilin dan sebagainya. Pages 1 2 3

alat bahan dan cara membuat kain tenun